Selasa, 21 Juni 2011

MANFAAT TEHNLOGI NUKLIR DALAM BIDANG KESEHATAN


PENDAHULUAN


Selama ini, semua orang banyak yang hanya mengetahui bahaya dari nuklir tanpa mengetahui kegunaan dan manfaat dari nuklir itu sendiri. Sehingga banyak pula orang-orang yang menampik bahkan melarang anak ataupun sanak familinya untuk melakukan study yang berhubungan dengan nuklir itu sendiri. Banyak orang meng-klaim bahwa nuklir hanya dapat merugikan tanpa mengetahui unsur-unsur yang ada didalamnya secara benar yang pada hakikatnya mempunyai banyak manfaat dalam bidang kesehatan, Misalnya; dalam radiologi, densitometer, dan Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3D-CRT).
Di Indonesia, kedokteran nuklir diperkenalkan pada akhir tahun 1960an, yaitu setelah reaktor atom Indonesia yang pertama di Bandung mulai dioperasikan. Beberapa tenaga ahli Indonesia dibantu oleh tenaga ahli dari luar negeri merintis pendirian suatu unit kedokteran nuklir di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir di Bandung.
Banyak kemudahan-kemudahan yang didapat setelah ditemukannya manfaat-manfaat yang terkandung pada nuklir bagi (dalam) bidang kesehatan oleh ilmuan-ilmuan nuklir. Misalnya kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma (3D-CRT) ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target. Selain hal ini masih banyak lagi kemudahan dan kegampangan yang ditemui dalam bidang kesehatan sebagai efek yang diberikan oleh perkembangan tehnik nuklir di Indonesia. Secara lebih dalam akan kami lebih perinci dalam bab selanjutnya.











Aplikasi teknik nuklir, baik radiasi maupun radioisotop, sangat dirasakan manfaatnya sejak program penggunaan tenaga atom dengan tujuan dan maksud damai dilancarkan pada tahun 1953. Walaupun penggunaan isotop radioaktif dalam bidang kesehatan itu sendiri telah dimulai sejak tahun 1901 oleh henri danlos yang menggunakan radium untuk pengobatan penyakit tuberculosis pada kulit.
Namun, yang dianggap bapak ilmu kedokteran nuklir adalah George C de Havessy. Dialah yang meletakkan dasar prinsip perunut dengan menggunakan zat radioaktif. Pada waktu itu yang digunakan adalah radioisotop alam Pb212. Akan tetapi saat ini, radioisotop alam tidak lagi digunakan setelah ditemukannya radioisotop buatan.
Radioisotop buatan yang banyak dipakai pada masa awal perkembangan kedokteran nuklir adalah I131. Pemakaiannya kini telah terdesak oleh Tc99m, selain karena sifatnya yang ideal dari segi proteksi radiasi dan pembentukan citra juga dapat diperoleh dengan mudah, serta harga relatif murah. Namun demikian, I131 masih sangat diperlukan untuk diagnostik dan terapi, khususnya kanker kelenjar tiroid.
Dewasa ini penggunaannya di bidang kedokteran sangat luas, sejalan dengan pesatnya perkembangan bioteknologi, serta didukung pula oleh perkembangan instrumentasi nuklir dan produksi radioisotop umur pendek yang lebih menguntungkan ditinjau dari segi medik.
Selain yang sudah disebutkan di atas, tehnologi nuklir juga memberikan banyak sekali manfaat dan berbagai kemudahan pada (bagi) bidang kesehatan. Berbagai penyakit yang dulunya sulit untuk dideteksi dan memberikan diagnose, kini menjadi lebih mudah dengan adanya perkembangan-perkembangan tekhnologi nuklir yang sangat pesat.
Disamping membantu penetapan diagnosis, teknologi nukilr juga berperan dalam terapi penyakit-penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah, inflamasi (peradangan) sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan biasa.
Tehnik nuklir banyak memberikan sumbangan yang besar bagi kedokteran serta kesehatan. Diantaranya adalah:
 TEKNIK PENGAKTIFAN NEUTRON
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co,Cr,F,Fe,Mn,Se,Si,V,Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metode konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologis yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron.
 PENENTUAN KERAPATAN TULANG DENGAN BONE DENSITOMETER
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-x. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-x yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause (matihaid) sehingga menyebabkan tulang mudah patah.
 THREE DIMENSIONAL CONFORMAL RADIOTHERAPHY
(3D-CRT)
Terapi Radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target.
 STERILISASI ALAT KEDOKTERAN
Alat/bahan yang digunakan di bidang kedokteran pada umumnya harus steril. Banyak di antaranya yang tidak tahan terhadap panas, sehingga tidak bisa disterilkan dengan uap air panas atau dipanaskan. Demikian pula sterilisasi dengan gas etilen oksida atau bahan kimia lain dapat menimbulkan residu yang membahayakan kesehatan. Satu-satunya jalan adalah sterilisasi dengan radiasi, dengan sinar gamma dan Co-60 yang dapat memberikan hasil yang memuaskan. Sterilisasi dengan cara tersebut sangat efektif, bersih dan praktis, serta biayanya sangat murah. Untuk transpiantasi jaringan biologi seperti tulang dan urat, serta amnion chorion untuk luka bakar, juga disterilkan dengan radiasi.






















KESIMPULAN

o Dapat dikatakan, tehnik nuklir banyak dalam penanggulangan berbagai kesehatan manusia. Banyak masalah yang sebelumnya dengan metode konvensional tidak terpecahkan, dengan tehnik nuklir dapat dipecahkan.
o Nuklir yang selama ini hanya dikenal banyak menimbulkan kemudloratan ternyata mengandung banyak manfa'at.
o Nuklir yang kebanyakan orang anggap berbahaya dan tidak perlu untuk dipelajari, ternyata memiliki banyak peran yang membantu bahkan sangat dalam banyak bidang. Terutama, dalam bidang kesehatan.
o Nuklir dapat dimanfaatkan dalam banyak hal. Diantaranya:
• Dalam tehnik pengaktifan neutron.
• Dalam bone densitometer untuk mengetahui kerapatan tulang.
• Dalam Three dimensional chonformal radiotheraphy (3D-CRT).



















DAFTAR PUSTAKA
 http://alifis.wordpress.com/2009/06/28/seri-fisika-kesehatan__radiasi-manfaatnya-dalam-kedokteran-kesehatan/
 http://www.infonuklir.com/modules/news/article.php?storyid=99
 http://www.sman2mks.com/index.php?option=com_content&task=view&id=464&Itemid=78
 www. Infonuklir.com ( diakses 22 september 2009 )
 http://www.sman2mks.com

MANFAAT TEHNLOGI NUKLIR DALAM BIDANG KESEHATAN


PENDAHULUAN


Selama ini, semua orang banyak yang hanya mengetahui bahaya dari nuklir tanpa mengetahui kegunaan dan manfaat dari nuklir itu sendiri. Sehingga banyak pula orang-orang yang menampik bahkan melarang anak ataupun sanak familinya untuk melakukan study yang berhubungan dengan nuklir itu sendiri. Banyak orang meng-klaim bahwa nuklir hanya dapat merugikan tanpa mengetahui unsur-unsur yang ada didalamnya secara benar yang pada hakikatnya mempunyai banyak manfaat dalam bidang kesehatan, Misalnya; dalam radiologi, densitometer, dan Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3D-CRT).
Di Indonesia, kedokteran nuklir diperkenalkan pada akhir tahun 1960an, yaitu setelah reaktor atom Indonesia yang pertama di Bandung mulai dioperasikan. Beberapa tenaga ahli Indonesia dibantu oleh tenaga ahli dari luar negeri merintis pendirian suatu unit kedokteran nuklir di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir di Bandung.
Banyak kemudahan-kemudahan yang didapat setelah ditemukannya manfaat-manfaat yang terkandung pada nuklir bagi (dalam) bidang kesehatan oleh ilmuan-ilmuan nuklir. Misalnya kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma (3D-CRT) ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target. Selain hal ini masih banyak lagi kemudahan dan kegampangan yang ditemui dalam bidang kesehatan sebagai efek yang diberikan oleh perkembangan tehnik nuklir di Indonesia. Secara lebih dalam akan kami lebih perinci dalam bab selanjutnya.











Aplikasi teknik nuklir, baik radiasi maupun radioisotop, sangat dirasakan manfaatnya sejak program penggunaan tenaga atom dengan tujuan dan maksud damai dilancarkan pada tahun 1953. Walaupun penggunaan isotop radioaktif dalam bidang kesehatan itu sendiri telah dimulai sejak tahun 1901 oleh henri danlos yang menggunakan radium untuk pengobatan penyakit tuberculosis pada kulit.
Namun, yang dianggap bapak ilmu kedokteran nuklir adalah George C de Havessy. Dialah yang meletakkan dasar prinsip perunut dengan menggunakan zat radioaktif. Pada waktu itu yang digunakan adalah radioisotop alam Pb212. Akan tetapi saat ini, radioisotop alam tidak lagi digunakan setelah ditemukannya radioisotop buatan.
Radioisotop buatan yang banyak dipakai pada masa awal perkembangan kedokteran nuklir adalah I131. Pemakaiannya kini telah terdesak oleh Tc99m, selain karena sifatnya yang ideal dari segi proteksi radiasi dan pembentukan citra juga dapat diperoleh dengan mudah, serta harga relatif murah. Namun demikian, I131 masih sangat diperlukan untuk diagnostik dan terapi, khususnya kanker kelenjar tiroid.
Dewasa ini penggunaannya di bidang kedokteran sangat luas, sejalan dengan pesatnya perkembangan bioteknologi, serta didukung pula oleh perkembangan instrumentasi nuklir dan produksi radioisotop umur pendek yang lebih menguntungkan ditinjau dari segi medik.
Selain yang sudah disebutkan di atas, tehnologi nuklir juga memberikan banyak sekali manfaat dan berbagai kemudahan pada (bagi) bidang kesehatan. Berbagai penyakit yang dulunya sulit untuk dideteksi dan memberikan diagnose, kini menjadi lebih mudah dengan adanya perkembangan-perkembangan tekhnologi nuklir yang sangat pesat.
Disamping membantu penetapan diagnosis, teknologi nukilr juga berperan dalam terapi penyakit-penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah, inflamasi (peradangan) sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan biasa.
Tehnik nuklir banyak memberikan sumbangan yang besar bagi kedokteran serta kesehatan. Diantaranya adalah:
 TEKNIK PENGAKTIFAN NEUTRON
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co,Cr,F,Fe,Mn,Se,Si,V,Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metode konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologis yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron.
 PENENTUAN KERAPATAN TULANG DENGAN BONE DENSITOMETER
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-x. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-x yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause (matihaid) sehingga menyebabkan tulang mudah patah.
 THREE DIMENSIONAL CONFORMAL RADIOTHERAPHY
(3D-CRT)
Terapi Radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target.
 STERILISASI ALAT KEDOKTERAN
Alat/bahan yang digunakan di bidang kedokteran pada umumnya harus steril. Banyak di antaranya yang tidak tahan terhadap panas, sehingga tidak bisa disterilkan dengan uap air panas atau dipanaskan. Demikian pula sterilisasi dengan gas etilen oksida atau bahan kimia lain dapat menimbulkan residu yang membahayakan kesehatan. Satu-satunya jalan adalah sterilisasi dengan radiasi, dengan sinar gamma dan Co-60 yang dapat memberikan hasil yang memuaskan. Sterilisasi dengan cara tersebut sangat efektif, bersih dan praktis, serta biayanya sangat murah. Untuk transpiantasi jaringan biologi seperti tulang dan urat, serta amnion chorion untuk luka bakar, juga disterilkan dengan radiasi.






















KESIMPULAN

o Dapat dikatakan, tehnik nuklir banyak dalam penanggulangan berbagai kesehatan manusia. Banyak masalah yang sebelumnya dengan metode konvensional tidak terpecahkan, dengan tehnik nuklir dapat dipecahkan.
o Nuklir yang selama ini hanya dikenal banyak menimbulkan kemudloratan ternyata mengandung banyak manfa'at.
o Nuklir yang kebanyakan orang anggap berbahaya dan tidak perlu untuk dipelajari, ternyata memiliki banyak peran yang membantu bahkan sangat dalam banyak bidang. Terutama, dalam bidang kesehatan.
o Nuklir dapat dimanfaatkan dalam banyak hal. Diantaranya:
• Dalam tehnik pengaktifan neutron.
• Dalam bone densitometer untuk mengetahui kerapatan tulang.
• Dalam Three dimensional chonformal radiotheraphy (3D-CRT).



















DAFTAR PUSTAKA
 http://alifis.wordpress.com/2009/06/28/seri-fisika-kesehatan__radiasi-manfaatnya-dalam-kedokteran-kesehatan/
 http://www.infonuklir.com/modules/news/article.php?storyid=99
 http://www.sman2mks.com/index.php?option=com_content&task=view&id=464&Itemid=78
 www. Infonuklir.com ( diakses 22 september 2009 )
 http://www.sman2mks.com

TERMOREGULASI


[AT] HUMAN BEING
oleh : olengs
Pengarang : agus

• Summary rating: 1 stars (1 Tinjauan)
• Kunjungan : 408
• kata:600
• Comments : 0
Termoregulasi centre on human being of hypothalamus anterior there are three regulator component or compiler of arrangement hot system, that is termoreseptor, hypothalamus, and nerve of eferen and also termoregulasi ( Swenson, 1997). Influence of temperature [at] environment, animal divided to become two faction, that is and poikiloterm of homoiterm. its Temperature body Poikiloterm [is] influenced by environment. compared to higher inner Body temperature [of] external body temperature. Animal like this [is] also referred [as] [by] bloodless animal. And animal of homoiterm [is] often referred [as] [by] quick-tempered animal ( Duke'S, 1985).
[At] animal of homoiterm its temperature more stable, this matter because of existence of reseptor in its brain so that can arrange body temperature. animal of Homoiterm can [do/conduct] aktifitas [at] different ambient temperature effect [of] ability arrange body temperature. animal of Homoiterm have normal temperature variation [of] which influenced by age factor, factor of kelamin, environmental factor, long factor [of] day time and night, consumed food factor and saturated factor [of] digestion of water ( Swenson, 1997).
Quick-Tempered animal [is] animal able to take care of its body temperature, [at] higher constant certain temperatures usually compared to vinicity environment. Some of heat lose to [pass/through] process of radiasi, sweaty which cool body. Through functioning evaporation take care of body temperature [so that/ to be] remain to be constant. quick-tempered Animal example [of] [is] bird nation and mammal, bloodless animal [is] animal which [is] its body temperature about [is] equal to vinicity ambient temperature ( Guyton, 1987).
Body temperature depend on balance balance [among/between] produced heat or diabsorbsi with missing heat. Missing heat can take place by radiasi, convection, evaporation and conduction. Radiasi [is] the transfer of energi electromagneticly, [do] not need medium to creep with velocity of light. Conduction represent the transfer of heat directly [among/between] two solid items
Bibliography;
Duke, NH. 1995. The Physiology of Domestic Animal. Comstock Publishing: New York.
Frandson, RD. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi IV. Gadjah Mada University Press:Yogyakarta.
Godman, Arthur. 1987. Kamus Sains Bergambar. PT. Gramedia : Jakarta.
Guyton, D.C. 1993. Fisiologi Hewan, edisi 2. EGC. Jakarta.
Martini. 1998. Fundamental of Anatomy and Physiology 4th ed.. Prentice Hall International Inc., New Jersey
Swenson, GM. 1997. Dules Physiology or Domestic Animals. Publishing Co. Inc : USA.
Willamson. G. W. J. A Payne.1993. Pengantar Peternakan Didaerah Tropis. Jakarta
Diterbitkan di: Juni 07, 2009
Daftar Pustaka: Termoregulasi PADA HEWAN oleh agus 2009

http://id.shvoong.com/exact-sciences/1904206-termoregulasi-pada-hewan/#

Senin, 20 Juni 2011

sejarah bahasa indonesia

SEJARAH BAHASA INDONESIA

1. Pra Sumpah Pemuda
- Kerajaan Sriwijaya (Abad VII)
B. Melayu: - Bahasa perhubungan
- Bahasa pengantar resmi
Bukti: - Prasasti Kedukan Bukit 683 M
- Prasasti Talang Tuwo (Palembang 684 M)
- P. Kota Brahi (Jambi/Musi 688 M)
- Inskripsi Gandasuli (Kedu/Jateng 832 M)
- Prasasti Bogor 943 M
-Masuknya Islam dan Nasrani di Indonesia
- Abad 13 BM berkembang didukung oleh usaha penerjemahan Al-Quran dan Injil .
- Kosa kata BM berkembang
- Masa Penjajahan Abad XVIII
Bangsa Barat ke Nusantara
Belanda berhadapan dgn. fakta bahwa BM telah menyebar ke seluruh Nusantara. Usaha Bld. menjadikan B. Belanda sebagai bahasa resmi gagal.
Sebab: - B. Bld. tidak dimengerti
- B. Bld. ketika dipakai sbg. B. Pengantar di sekolah ternyata gagal (Laporan Dankerts th. 1631)
Kebijakan Belanda thd. BM
- SK No. 104/1631 berisi ketentuan pengajaran di sekolah menggunakan BM.
- Ejaan Van Ophuysen (1901) Kitab Logat Melayu
- Th. 1908 Berdiri Komisi Bacaan Rakyat dipimpin oleh Dr. G.A.J. Hazen bertujuan:
- - menyediakan bahan bacaan rakyat
- menyebarkan bacaan ke sekolah Hindia Belanda




Perkembangan Bangsa Indonesia
- Budi Utomo (1908) Jong Java, Salebes, Ambon sepakat menggunakan BM sebagai bahasa pengantar.
- Kongres II Jong Sumatra :
- Dipustuskan pemakaian BM sbg. B. Persatuan
- Terbit surat kabar Neratja, Bianglala, Kaoem Moeda
- Sumpah Pemuda Tgl. 28 Oktober 1928
Puncak perkembangan BM – kelahiran Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional

2. Pasca Sumpah Pemuda
Pra Sumpah Pemuda : Masa pembenihan dan Pengandungan.
Pasca Sumpah Pemuda: Masa kelahiran, pertumbuhan dan perkembangan.
- Pujangga Baru (1933)
- Kongres BI I di Solo (1938)
- Penjajahan Jepang (1942)
- Proklamasi 17 Agustus 1945 : Kelahiran BI sebagai Bahasa Resmi/Negara. 18 Agustus 1945 disahkan UUD 1945. Psl 36 Bab XV Bahasa negara adalah bahasa Indonesia.
- Kongres BI II di Medan (1954)
- Kongres BI III s.d .VI di Jakarta.











KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
Sumpah Pemuda 1928 ----BM--- BI sebagai B. Nasional
Proklamasi Kemerdekaan RI 1945 – BI sbg. B. Resmi

FUNGSI BI SEBAGAI B. NASIONAL:
1. Lambang kebanggaan nasional
2. Lambang identitas nasional
3. Alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yg berbeda-beda latar belakang sosial budaya
4. Alat perhubungan antar budaya/daerah


FUNGSI BI SEBAGAI B. RESMI/NEGARA:
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
3. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan.
4. Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi

PERTIMBANGAN BI (BM) SBG. B. NASIONAL:
1. BM merupakan Lingua Franca
2. BM diterima oleh semua suku bangsa
3. BM membawa semangat nasionalisme
4. BM dicetuskan dalam Sumpah Pemuda

PERTIMBANGAN BI /BM SBG. B. RESMI/NEGARA
1. BM dikuasai sebagian besar penduduk
2. Secara geografis BM telah menyebar di wilayah Nusantara
3. BM diterima seluruh penduduk negara
4. BM telah digunakan dalam Proklamasi dan UUD ’45



BI = BM + KOSA KATA BD + BA

narkolepsi

Bab I
PENDAHULUAN


A. Latar belakang
Ternasuk dari salah satu kebutuhan dasar manusia adalah tidur. Kita tidak akan pernah terlepas dari tidur di dalam keseharian. Tidur nyenyak adalah impian dari semua orang, tak terkecuali kita. Namun itu tidak mudah untuk dicapai.
Tidur juga sama seperti kegiatan-kegiatan lain pada umumnya. Tidur juga mempunyai penyebab, yaitu kantuk. Rasa kantuk merupakan hal yang sangat wajar terjadi pada setiap orang, selama itu masih tetap dalam tahap kewajaran. Namun, rasa kantuk yang berlebihan adalah termasuk pada ketidak wajaran dan bisa di kategorikan suatu penyakit. Seperti halnya narkolepsi.
Untuk menambah atau bahkan memberikan suatu pengetahuan tentang narkolepsi itu sendiri bagi kita semua, kami akan mencoba menuliskan atau menyusun beberapa hal yang berhubungan dengan narkolepsi dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari narkolepsi?
2. Apa penyebab narkolepsi?
3. Seperti apakah gejala narkolepsi?
4. Bagaimana cara pengobatannya?

C. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, kami bertujuan untuk memberi tambahan pengetahuan bagi para pembaca tentang gangguan tidur narkolepsi dan sesuatu yang berkaitan dengannya.







Bab II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Narkolepsi
Narkolepsi merupakan gangguan tidur yang terjadi, yang ditandai dengan serangan tidur berulang yang tak tertahankan, kelumpuhan dan halusinasi. Hampir sepanjang hari penderita merasakan kantuk. Sebaliknya, banyak penderita narkolepsi tidak dapat tidur pada malam hari.
Penderita akan merasakan kesegaran ketika terbangun, tetapi beberapa menit kemudian akan tertidur kembali. Penderita bisa mengalami kelumpuhan sementara tanpa disertai penurunan kesadaran (keadaan seperti ini disebut katapleksi) sebagai respon terhadap suatu reaksi emosional mendadak, seperti kemarahan, ketakutan, kegembiraan, tertawa atau kejutan. Berjalan menjadi tumpang, menatuhkan barang yang sedang dipegang atau akan terjatuh ke tanah.
Penderita juga bisa mengalami episode kelumpuhan tidur, dimana ketika baru saja tertidur atau segera sesudah terbangun, penderita merasakan tidak dapat bergerak. Dan juga dapat mengalami halusinasi (melihat atau mendengar benda yang sesungguhnya tidak ada).
Gangguan terjadi pada mekanisme pengaturan tidur. Tidur, berdasarkan gelombang otak, terbagi dalam tahapan-tahapan. Mulai dari tahap 1, 2, 3, 4 dan Rapid Eye Movement (REM). Tidur REM adalah tahapan dimana kita bermimpi. Pada penderita narkolepsi gelombang REM seolah menyusup ke gelombang sadar. Akibatnya, kantuk terus menyerang dan otak seolah bermimpi dalam keadaan sadar.


B. Penyebab dan Gejala Narkolepsi
Gejala pada gangguan ini biasanya dimulai pada masa remaja atau dewasa muda dan menetap seumur hidup. Rasa ingin tidur bisa terjadi beberapa kali dalam seari. Tetapi sekali tidur, penderita biasanya dapat dengan mudah dibangunkan. Serangan bisa terjadi beberapa kali dalam sehari, juga sering terjadi pada keadaan monoton. Seperti saat rapat yang membosankan atau mengemudi mobil dalam jarak jauh.
Untuk mengenali penderita narkolepsi, terdapat empat gejala klasik (calssic tetrad):
1. Rasa kantuk berlebihan / Excessive Daytime Sleepiness (EDS)
2. Katapleksi
3. Sleep Paralysis
4. Hypanogic / Hypnipompic Hallucination
Sedangkan penyebab dari narkolepsi sampai saat ini belum dapat diketahui. Namun meskipun penyebabnya belum dapat diketahui secara pasti, bukti menunjukkan bahwa narkolepsi bisa berasal dari genetik. Karena kelainan ini cenderung ditemui dalam satu keluarga.

C. Pengobatan Bagi Penderita Narkolepsi
Narkolepsi, seperti banyak kelainan neurologis lainnya, memerlukan penyesuaian gaya hidup untuk pasien. Mereka harus mengatur kondisi mereka dan meggunakan resep untuk membantu gejala.
Untuk sementara, ada dua cara yang dapat digunakan untuk pengobatan narkolepsi, yaitu:
1. Yoga
Yoga telah dikenal memiliki efek positif pada orang-orang dengan berbagai jenis gangguan. Yoga mengatur siklus dalam tubuh dan suplai oksigen ke berbagai bagian otak. Dengan memasok oksigen, mereka juga mengatur aliran darah ke otak. Jika terdapat cukup oksigen dan aliran darah ke otak sepanjang waktu, maka otak akan berfungsi secara normal dan gangguan dapat dengan mudah diobati.
2. Menggunakan obat-obatan
Selain dengan yoga narkolepsi juga dapat dibantu (dikurangi) dengan mengkonsumsi obat-obatan perangsang (stimulan). Antara lain: efedrin, amfetamin, dekstroamfetamin metilfenidat.










Bab III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Narkolepsi adalah sauatu gangguan tidur yang berasal dari faktor genetik (keturunan). Banyak dari penderitanya tidak sadar bahwa mereka sedang mengalami suatu kelainan, karena memang tidak ada suatu bahaya yang ditimbulkan dari efek narkolepsi tersebut. Kecuali serangan terjadi saat penderita melakukan suatu aktifitas tertentu. Seperti mengemudi dan atau memegang suatu barang yang mudah pecah.

B. Saran
 Jangan pernah menganggap remeh suatu penyakit. Karena sekecil-kecil apapun suatu penyakit pasti memberikan efek negatif bagi kita.
 Jika gejala narkolepsi sudah dirasa ada, segeralah berkonsultasi kepada dokter. Agar gangguan tersebut tidak berlarut-larut dan semakin parah.
 Segeralah berusaha secara mandiri dengan cara menyeseuaikan gaya hidup yang sehat dan benar jika anda sudah merasa mengidap gangguan narkolepsi.

















DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Narkolepsi
 http://medicastore.com/penyakit/29/Narkolepsi.html
 http://ian-rayquaza.blogspot.com/2009/10/narkolepsi-sering-tidur-mendadak.html
 http://cafepojok.com/forum/showthread.php?t=27357
 http://www.scumdoctor.com/Indonesian/disease-prevention/mental-illness/narcolepsy/Warning-Signs-Of-Narcolepsy.html
 http://www.scumdoctor.com/Indonesian/disease-prevention/mental-illness/narcolepsy/Natural-Narcolepsy-Treatments.html
 http://www.scumdoctor.com/Indonesian/disease-prevention/mental-illness/narcolepsy/Famous-People-With-Narcolepsy.html
 http://prasadja.multiply.com/journal/item/61
 http://id.articlesnatch.com/Article/Narcolepsy---A-Serious-Sleeping-Disorder/469427

Posisi Genu Pectoral

Posisi Genu Pectoral
Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid.
Cara:
1. Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada mencmpel pada kasur tempat tidur.
2. Pasang selimut pada pasien.

kloning

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Menggandakan manusia super kelak bukan lagi ada dalam kisah- kisah fiktif dalam dunia maya ilmiah saja karena belakangan ini para ilmuan sudah melakukan berbagai riset tentang penggandaan manusia, Yaitu dalam masalah di bidang “KLONING” denganm harapan bagaimana merekadapat membentuk manusia sesuai dengan yang di inginkan mereka. Klonig manusia akan mengambil sampel dari individu hebat, super, jenius dan berkepribadian baik ataupun dengan kualitas budi yang patut di contoh. Alasan kloning manusia yang di pertimbangkan yaitu mengcu pada pada individu spesifik. Biasanya orang tua untuk memproduksi keturunan yang unggul, alas an ini menghadap pada keuntungan bagi masyarakat luas untuk mampu mereplikasi individu special seperti Albert Einsten, Mozart, Mahatma Gandi, Atau Schweiter.
Pemisahan tegas antara kemampuan luar biasa dari seorang Einsten, Mozart dalam kemampuan mereka menggunakan konteks sosio- historis dan musik serta bagaimana karya fenomenal dari seorang Albert Einsten dalam memperoleh imajinasi fikir tentang E= MC2 [ Setiap benda bermassa pada benda lain ], jadi suatu kesalahan besar jika ada pemikiran modern yang beranggapan bahwa seorang karya Tuhan seperti mereka di atas dapat di lahirkan kembali pada saat ini dengan kemampuan yang luar biasa pula.
Pada suatu hasil pencapaian akhir dari suatu penelitian seperti halnya cloning tidak selalu bejalan dengan lancar, akan tetapi ada saja hal yang menghambat. Pada proses Kloning sebagian besar 90% manusia di dunia tidak menyetujui karena mereka meyakini yang berhak menciptakan manusia hanyalah Tuhan dan mereka menganggap Kloning sudah masuk dalam ranah dan mulai mengganggu kekuasaan Tuhan dan dari itu mereka lebih menolak Kloning manusia. Namun, jika Kloning itu pada hewan, tumbuhan dengan tujuan untuk melestarikan agar tidak punah, maka itu tidak ada tentangan dari mereka. Namun, dalam proses ini ada berbagai pro dan kontra menurut sebagian manusia proses Kloning melanggar hak Prerogatif Tuhan
Setiap Makhluk hidup berhak untuk hidup tidak terkecuali sel-sel yang ada dalam tubuh kita. Sebab, sel dalam tubuh kita juga hidup sehingga apabila sel di ambil untuk proses cloning dan dalam akhirnya sel itu tumbuh tidak sempurna dan mati, maka sama halnya dengan membunuh individu yang berhak untuk hidup karena sampai saat ini produk cloning tidak bertahan lama. Fenomena inilah yang mengetuk hati manusia di dunia dalam menolak cloning di legalkan sebab banyak hal negatife yang akan terjadi jika individu yang mengkloning tidak bertanggung jawab dalam melakukan prosesnya, misalanya di manfaatakan untuk kejahatan.
Pantas kita ketahui bahwa hasil kloning akan sama walau tidak seluruhnya persis dengan induknya. Nah, bagaimana jika yang di kloning berumur seratus tahun ? sedangkan kita tahu bahwa kambing hasil kloning yang pernah sukses itu secara nyata memang baru lahir, akan tetapi secara keadaannya sama persis seperti induknya yang sudah berumur enam tahun yang umur segitu saatnya kambing mulai menampakkan berbagai gejala penyakit. Keadaan itu terlihat pada kambing yang di kloning walau sebenarnya masih berumur beberapa bulan saja.
Yang tidak kalah pentingnya adalah ovum, karena sel kloning jika tidak ada ovum akan sia- sia, begitu juga dengan sebaliknya. Jadi, keduanya selalu tergantung satu sama lain.


1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian Kloning ?
1.2.2 Apakah Tujuan dari Kloning ?
1.2.3 Bagaimana Proses dari Kloning ?
1.2.4 Bagaimana Pandangan Terhadap Kloning ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Pengertian Kloning
1.3.2 Tujuan dari Kloning
1.3.3 Proses Kloning
1.3.4 Pandangan Terhadap Kloning

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kloning
Kloning secara etimologis berasal dari kata “clon” yang diambil dari bahasa Yunani, yang berarti potongan yang di pergunakan untuk memperbanyak organisme. Kata ini di gunakan untuk [2] pengertian :
[1] klon sel, yang artinya menduplikasi/menggandakan sejumlah sel dari sebuah sel yang memiliki sifat- sifat yang sama genetiknya.
[2] klon gen atau molekuler, yang artinya sekelompok salinan gen yang bersifat identik yang akan di replikasikan dari satu gen ke gen yang lain.
Cloning juga di artikan sebagai usaha memproduksi satu atau lebih individual tanaman atau hewan [ keseluruhan atau hanya perbaikan saja ] yang secara genetika sama dengan induknya atau benda yang di cloning.
Cloning adalah kemajuan bioteknologi dengan ditandai oleh berhasilnya penggandaan suatu makhluk hidu tanpa melalui pernikahan atau tanpa hamil dengan prose salami, akan tetapi dengan menggunakan salah satu sel dari makhluk hidup yang akan di contoh kemudian di masukkan kedalam ovum yang sudah di ambil dari individu lain untuk memperoleh keturunan atau hasil [output] yang sesuai antara individu baru dengan individu lama yang di ambil selnya baik dalam sifat, sikap, hereditas maupun fisik.
Pada dasarnya cloning menurut kita adalah lahirnya suatu individu baru dengan proses pengambilan sel dari individu yang di akan di cloning kemudian di tanam pada individu lain yang lebih sehat dengan tujuan hasil kloningnya sempurna satau bahkan memiliki apa yang di miliki oleh induknya, akan tetapi sebenarnya cloning bukanlah lahirnya spesies baru, tapi tepatnya adalah berhasilnya proses pengandaan sel menjadi organ, jaringan dan sel baru dari proses sel yang lama. Jadi, intinya hasil cloning tepat jika di katakan kembaran spesies lama, akan tetapi hasil cloning lahirnya telambat karena terjebak dalam individu yang lama.
Cloning alami adalah cloning yang di ciptakan langsung oleh Tuhan, yaitu lahirnya anak kembar yang melalui proses pernikahan dan jelas ayah - ibunya sehingga semua proses yang berhubungan dengan bayi ada sangkut pautnya dengan kedua ayah- ibunya dan hasilnya tidak bertentangan dengan apapun karena karya Tuhan yang segalanya mengetahui.
Cloning selain sebagai media penggandaan manusia, hewan dan tumbuhan juga bisa di gunakan sebagai pengobatan yang di kenal dengan TERAPEUTIK KLONING ATAU BIOMEDIKAL KLONING yang menggunakan Somatik sel [ selain sel sperma, yaitu sel saraf, sel kulit, sel tulang, dan sel otot ]. Pengobatan yang menggunakan metode terapi sel dimana sel yang telah di isolasi dari manusia yang di olah di laboratorium kemudian di transplantasikan kembali ke dalam tubuh untuk mengganti jaringan yang rusak sehingga jaringan tersebut dapat kembali normal.
Stem sel atau somatik sel adalah sel manusia yang unik yang secaras teori dapat berkembang menjadi bermacam- macam organ dan jaringan tubuh tubuh manusia, kemudian organ dan jaringan tersebut di transplantasikan dalam tubuh manusia yang membutuhkan untuk mengganti organ atau jaringan yang rusak tersebut. Namun, walaupun sel berkembang menjadi organ yang berbeda akan tetapi berasal dari stem sel yang sama sehingga memiliki sifat genetic yang sama, maka hampir di pastikan tubuh manusia itu tidak akan terjadi penolakan sehingga dengan adanya cloning terapeutik ini di harapkan menjadi alternatif untuk individu yang mengalami masalah dengan kesehatannya sangat bermanfaat adanya cloning terapeutik ini karena sulit untuk mendapatkan donor sehingga sel tubuhnya sendiri yang di kelola untuk menggantikan jaringan tubuhnya yang rusak sehingga tidak perlu menunggu adanya pendonor.
Pada tahun 2001 CNN, mengumumkan bahwa 1005 orang Amerika mengnggap bahwa kloning manusia adalah ide buruk, yaitu dengan persentase lebih dari 90%. Dan 69% menganggap kloning melawan kehendak dan kekuasan Tuhan dan hanya 19% yang menyikapi dan menganggap kloning itu tidak melawan kehendak Tuhan dan statement ini sangat lama sekali yaitu pada Tahun 1997 dan padad Tahun 2001 meningkat menjadi 23% saja yang menganggap kloning itu sah- sah saja. Jadi, lebih dari separuh orang- orang Amerika menolak tentang kloning manusia karena banyak hal yang mereka pertimbangkan mulai dari pembunuhannya jika tidak maksimal sampai dengan menentang kekuasaan Tuhan.




2.2 Tujuan pengkloningan
Tujuan utama cloning adalah untuk peremajaan atau regenerasi dengan memanipulasi sel dan gen untuk menghasilkan individu baru yang unggul, baik baik kapasitas intelektualnya ataupun hereditasnya. Cloning sering kali digunakan untuk menciptakan individu yang individu tersebut memiliki jasa ataupun suatu popularitas sehingga sangat disayangkan jika tiada maka dengan cloning hal itu bias di wujudkan.
Selain itu cloning juga bertujuan untuk kepentingan klinis dalam rangka memperbaiki kualitas kehidupan manusia, maksud dari peningkatan kualitas kehidupan manusia dilihat dari keuntungan cloning itu sendiri yaitu: memproduksi organ tubuh untuk transplantasi, menghindarkan dari penyakit, memecahkan permasaahan reproduksi, menyediakan bahan riset. Jadi adanya cloning bukan hanya untuk menciptakan individu baru dari selain sel sperma, akan tetapi juga sebagai pengobatan (terapeutik) dengan metode membuat organ pengganti yang diambil dari manipulasi sel atau gen dan di transplantasikan untuk mengganti organ yang rusak.

2.3 Proses Pengkloningan
 Kloning Pada Tumbuhan
Kloning merupakan usaha untuk memperbanyak suatu makhluk hidup tanpa harus berkembang biak. Banyak sekali ilmuwan saat ini terobsesi untuk menciptakan dua individu yang tepat sama, dengan cara mengambil jiplakan gen atau sering dikenal dengan DNA, dan menanamkannya pada sel telur manusia. Para petani juga melakukan hal yang sama pada tumbuhan.
Mereka mengambil sebagian badan tumbuhan dan menanamnya di tempat lain. Cara ini memiliki berbagai nama, seperti cangkok, stek dan okulasi.
Kita dapat membuat tumbuhan cloning sendiri dengan cara yang sangat sederhana, seperti percobaan berikut ini :
Alat dan Bahan :
Sebuah wortel
Air
Tusuk gigi
Pisau
Stoples
Langkah-langkah :
Potonglah bagian atas wortel (bagian yang memiliki daun).
Tusukkan tusuk gigi secara melintang ke dalam tubuh wortel (untuk menyangga tubuh wortel agar tidak tenggelam).
Tempatkan wortel itu pada stoples yang telah terisi air.
Amati perkembangannya selama 1-2 hari.
Kita akan melihat dari bagian bawah wortel tumbuh akar-akar halus sementara bagian atasnya mulai tumbuh bakal daun berukuran kecil. Kini kita telah memiliki sebuah wortel baru yang siap untuk di tanam di tanah yang lebih subur dan cloning telah selesai kita lakukan.










 Kloning Hewan
Kloning hewan, untuk apa kita membutuhkannya? Sebagian besar orang Eropa menerima kloning untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan. Sebanyak 67% beralasan kloning bermanfaat melindungi spesies yang langka. Survei yang dilakukan Eurobarometer ini juga menyatakan bahwa 84% orang tak tahu apa dampak jangka panjang dari kloning.
Hasil polling ini akan membantu para pengambil kebijakan Uni Eropa memahami lebih banyak tentang sikap masyarakat. Mereka juga mempertimbangkan masukan dari European Food Safety Authority (EFSA) tentang keamanan pangan dan European Group of Ethics (EGE) tentang etika.
“Komisi tengah memproses semua analisa tersebut sebelum memutuskan tindakan penting apa yang akan diambil,” jelas Androulla Vassiliou, komisioner kesehatan Uni Eropa. Kloning hewan adalah teknologi menantang di AS dan Eropa untuk meningkatkan kebutuhan pangan. Bahan pangan dari hewan kloning bisa masuk dalam rantai makanan di seluruh dunia. Sampai kini sudah ratusan hewan dikloning. Jerman dan Inggris termasuk negara yang mendukung tindakan kloning.
Masih berdasarkan survei, sebanyak 57% responden berpendapat bahwa kloning hewan akan menghindarkan hewan ternak dari penyakit. Sedangkan 86% mengatakan bahwa industri makanan akan mendapat keuntungan dari teknologi kloning.
Tapi rencana melakukan kloning demi memenuhi kebutuhan pangan ini ditentang habis-habisan oleh kalangan aktivis lingkungan, Eurogroup for Animals. Mereka menyerukan agar Uni Eropa melarang kloning hewan sebagai sumber pangan manusia.
Sesungguhnya tujuan kloning pada tanaman dan hewan adalah untuk memperbaiki kualitas tanaman dan hewan, meningkatkan produktivitasnya dan mencari obat alami bagi banyak penyakit manusia –terutama penyakit-penyakit kronis- guna menggantikan obat-obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek samping terhadap kesehatan manusia.
Upaya memperbaiki kualitas tanaman dan hewan serta meningkatkan produktivitasnya tersebut menurut syariat Islam tidak apa-apa untuk dilakukan dari termasuk aktivitas yang mubah hukumnya.


















 Kloning Manusia
Adapun hukum kloning manusia, meskipun hal ini belum terjadi, tetapi para pakar mengatakan bahwa keberhasilan kloning hewan sesungguhnya merupakan pendahuluan bagi keber¬hasilan kloning manusia.
Kloning manusia dapat berlangsung dengan adanya laki-laki dan perempuan dalam prosesnya. Proses ini dilaksanakan dengan mengambil sel dari tubuh laki-laki, lalu inti selnya diambil dan kemudian digabungkan dengan sel telur perempuan yang telah dibuang inti selnya. Sel telur ini –setelah bergabung dengan inti sel tubuh laki-laki– lalu ditransfer ke dalam rahim seorang perempuan agar dapat memeperbanyak diri, berkembang, berubah menjadi janin, dan akhirnya dila¬hirkan sebagai bayi. Bayi ini merupakan keturunan dengan kode genetik yang sama dengan laki-laki yang menjadi sumber pengambilan sel tubuh. Kloning manusia dapat pula berlangsung di antara perem-puan saja, tanpa memerlukan kehadiran laki-laki. Proses ini dilaksanakan dengan mengambil sel dari tubuh seorang perem¬puan, kemudian inti selnya diambil dan digabungkan dengan sel telur perempuan yang telah dibuang inti selnya. Sel telur ini –setelah bergabung dengan inti sel tubuh perem¬puan– lalu ditransfer ke dalam rahim perempuan agar memper¬banyak diri, berkembang, berubah menjadi janin, dan akhirnya dilahirkan sebagai bayi. Bayi yang dilahirkan merupakan keturunan dengan kode genetik yang sama dengan perempuan yang menjadi sumber pengambilan sel tubuh.
Hal tersebut mirip dengan apa yang telah berhasil dilakukan pada hewan domba (Dolly). Mula-mula inti sel diambil dari tubuh domba, yaitu dari payudara atau ambing¬nya, lalu sifat-sifat khusus yang berhubungan dengan fungsi ambing ini dihilangkan. Kemudian inti sel tersebut dimasuk¬kan ke dalam lapisan sel telur domba, setelah inti selnya dibuang. Sel telur ini kemudian ditanamkan ke dalam rahim domba agar memperbanyak diri, berkembang, berubah menjadi janin, dan akhirnya dihasilkan bayi domba. Inilah domba bernama Dolly itu, yang mempunyai kode genetik yang sama dengan domba pertama yang menjadi sumber pengambilan sel ambing.
Kloning yang dilakukan pada laki-laki atau perempuan –baik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas keturunan dengan menghasilkan keturunan yang lebih cerdas, lebih kuat, lebih sehat, dan lebih rupawan, maupun yang bertujuan untuk memperbanyak keturunan guna meningkatkan jumlah penduduk suatu bangsa agar bangsa atau negara itu lebih kuat– sean¬dainya benar-benar terwujud, maka sungguh akan menjadi bencana dan biang kerusakan bagi dunia.
Pengkloningan pada manusia ada dua cara, Yaitu :
(1) Sel langsung di kloning pada ovum. Setelah terjadi pembelahan, diambil satu langsung ditanam dalam rahim. Adapun proses seterusnya seperti kehamilan pada umumnya.
(2) Cara ini hampir sama dengan bayi tabung. Pertama- tama di lakukan pembuahan sperma atas ovum [sel telur] di luar rahim. Setelah terjadi pembelahan [sampai maksimal 64 pembelahan], ditanam dalam rahim setelah sebelumnya sel intinya di ambil di ganti dengan sel inti manusia yang akan di kloning. Proses selanjutnya adalah sebagaimana kehamilan biasa. Namun demikian, baik melalui cara pertama maupun kedua, manusia hasil kloning tidak akan sama persis dengan manusia yang di kloning, karena juga di pengaruhi oleh sperma [bagi cara kedua], ovum dan kondisi ibu yang mengandungnya. Kloning manusia juga dapat di lakukan untuk menghindarkan seseorang dari penyakit. Caranya, hasil pembuahan yang terdeteksi mengandung suatu penyakit di ambil inti selnya kemudian di ganti dengan sel yang sehat. Kemudian hasil pembuahan itu di tanamkan dalam rahim.
Setelah itu berjalan seperti orang hamil pada umumnya karena yang di kloning hanya sel dan prosesnya sedangkan perjalanannya normal seperti biasanya. Semua tanda- tanda orang hamil juga bisa di rasakan oleh ibu atau perempuan yang mengandung bayi hasil dari kloning. Bayi kloning tidak ubahnya seperti manusia foto kopyan yang tidak selamanya persis dan sesuai dengan yang di harapkan.
(Kloning Embrio)
Kloning embrio terjadi pada sel embrio yang berasal dari rahim isteri, yang terbentuk dari pertemuan antara sel sperma suaminya dengan sel telurnya. Lalu sel embrio itu dibagi dengan suatu teknik perbanyakan menjadi beberapa sel embrio yang berpotensi untuk membelah dan berkembang. Kemud¬ian sel-sel embrio itu dipisahkan agar masing-masing menjadi embrio tersendiri yang persis sama dengan sel embrio pertama yang menjadi sumber pengambilan sel. Selanjutnya sel-sel embrio itu dapat ditanamkan dalam rahim perempuan asing (bukan isteri), atau dalam rahim isteri kedua dari suami bagi isteri pertama pemilik sel telur yang telah dibuahi tadi. Kedua bentuk kloning ini hukumnya haram. Sebab dalam hal ini telah terjadi pencampuradukan dan penghilangan nasab (garis keturunan). Padahal Islam telah mengharamkan hal ini.
Akan tetapi jika sel-sel embrio tersebut –atau satu sel darinya– ditanamkan ke dalam rahim perempuan pemilik sel telur itu sendiri, maka kloning seperti ini hukumnya mubah menurut syara’, sebab kloning seperti ini adalah upaya memperbanyak embrio yang sudah ada dalam rahim perempuan itu sendiri, dengan suatu teknik tertentu untuk menghasilkan anak kembar. Inilah hukum syara’ untuk kloning embrio.
2.5 Pandangan Terhadap Kloning
a. Pandangan hukum Islam
Dalam proses pengkloningan pada suatu makhluk hidup tidak akan lepas dari pandangan hukum sehingga dalam prosesnya. Objek cloning adalah manusia, hewan dan tumbuhan karena objek tersebut mempunyai sel yang merupakan bahan dasar cloning untuk mendapatkan makhluk hidup baru yang sesuai dengan yang di harapkan yaitu individu yang identik dengan induknya.
Pada proses kloning hewan dan tumbuhan jika atas dasar kemaslahatan dan kebaikan maka hukumnya boleh. Namun, pada cloning manusia islam mengharamkan karena ada beberapa hal yang hilang :
1. Proses tanasul [keturunan] harus melalui pernikahan secara syar’ie. Bagaimana dengan hubungan antara orang yang di cloning dengan hasil kloningan tersebut, apakah di hukumi sebagai duplikatnya, bapaknya atau bahkan kembarannya? Dan inilah permasalahan yang kompleks. Kita akan sangat kesulitan dalam menentukan nasib hasil kloningan tersebut. Masalah lain akan timbul mengiringi suksesnya cloning kalau di legalkan.
2. Memproduksi anak melalui proses cloning akan mencegah atau bahkan meniadakan di laksanakannya hukum- hukum syari’at, seperti hokum tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak dan kewajiban antar bapak dengan anak, hubungan kemahraman dan lain sebagainya. Disamping itu cloning adalah perbuatan keji yang dapat menjungkir dan mengacaukan masyarakat. Allah SWT berfirman tentang perkataan iblis yang terkutuk, yang mengataka : “… dan akan aku[iblis] suruh mereka [mengubah ciptaan Allah], lalu benar- benar mereka mengubahnya”. [QS. An Nisaa’ : 119], jadi intinya niat cloning manusia itu mendapat apresiasi besar dari iblis karena iblis merasa kata- katanya telah ada yang melanjutkan sedangkan iblis adalah musuh kita selamanya.
Atas dasar itulah cloning di haramkan dalam prakteknya baik belum terjadi maupun sudah mendapat hasil karena cloning lebih- lebih objeknya manusia, makhluk hidup paling sempurna diantaranya adalah hak prerogatif Tuhan [Allah] SWT dalam segala hal yang berhubungan dengannya selama hidup seperti rezeki, keselamatan, bahkan sampai meninggalnya, akan tetapi manusia hasil cloning akankah yang mengkloning menjamin satu saja hal penting yang berkaitan dengan kelahirannya kedunia jika memang mereka menganggap hasil itu adalah buah karyanya ?Siapakah yang akan memberinya rezeki? Jadi di dunia ini tidak akan bisa menandingi kekuasaan Allah SWT dalam segala halnya karena itu kita harus sadar bahwa kita dan orang – orang yang melakukan cloning dan hasil cloning adalah ciptaa- Nya karena hanya Dialah pencipta yang tidak mengharap apapun dari hasil ciptaa-Nya. Pernahkah kita membayar upeti dan membeli Oksigen dalam kehidupan kita ? Padahal sudah berapa kali kita mengakui orang yang mengkloning sebagai manusia yang luar biasa bahkan kita seakan melupakan Allah yang justru pencipta yang Maha Sempurna.
Permasalahan kloning adalah merupakan kejadian kontemporer (kekinian). Dalam kajian literatur klasik belum pernah persoalan kloning dibahas oleh para ulama. Oleh karenanya, rujukan yang penulis kemukakan berkenaan dengan masalah kloning ini adalah menurut beberapa pandangan ulama kontemporer.
Para ulama mengkaji kloning dalam pandangan hukum Islam bermula dari ayat berikut:
... فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي اْلأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ ... (الحج: 5).
"… Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki …" (QS. 22/al-Hajj: 5).

Abul Fadl Mohsin Ebrahim berpendapat dengan mengutip ayat di atas, bahwa ayat tersebut menampakkan paradigma al-Qur'an tentang penciptan manusia mencegah tindakan-tindakan yang mengarah pada kloning. Dari awal kehidupan hingga saat kematian, semuanya adalah tindakan Tuhan. Segala bentuk peniruan atas tindakan-Nya dianggap sebagai perbuatan yang melampaui batas.
Selanjutnya, ia mengutip ayat lain yang berkaitan dengan munculnya prestasi ilmiah atas kloning manusia, apakah akan merusak keimanan kepada Allah SWT sebagai Pencipta? Abul Fadl menyatakan "tidak", berdasarkan pada pernyataan al-Qur'an bahwa Allah SWT telah menciptakan Nabi Adam As. tanpa ayah dan ibu, dan Nabi 'Isa As. tanpa ayah, sebagai berikut:

إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللهِ كَمَثَلِ ءَادَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (ال عمران: 59).
"Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia" (QS. 3/Ali 'Imran: 59).
Pada surat yang sama juga dikemukakan:
إِذْ قَالَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَامَرْيَمُ إِنَّ اللهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ. وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلاً وَمِنَ الصَّالِحِينَ. قَالَتْ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ قَالَ كَذَلِكِ اللهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (ال عمران: 45- 47).
"(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya al-Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang-orang yang saleh. Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun". Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia" (QS. 3/Ali 'Imran: 45-47).

Hal yang sangat jelas dalam kutipan ayat-ayat di atas adalah bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak Allah. Namun, kendati Allah menciptakan sistem sebab-akibat di alam semesta ini, kita tidak boleh lupa bahwa Dia juga telah menetapkan pengecualian-pengecualian bagi sistem umum tersebut, seperti pada kasus penciptaan Adam As. dan 'Isa As. Jika kloning manusia benar-benar menjadi kenyataan, maka itu adalah atas kehendak Allah SWT. Semua itu, jika manipulasi bioteknologi ini berhasil dilakukan, maka hal itu sama sekali tidak mengurangi keimanan kita kepada Allah SWT sebagai Pencipta, karena bahan-bahan utama yang digunakan, yakni sel somatis dan sel telur yang belum dibuahi adalah benda ciptaan Allah SWT.
b. HukumPerdata terhadap Kloning
 Hukum di Indonesia
Di Indonesia dasar Hukum tentang kloning masih belum ada, akan tetapi kloning di Indonesia di kaitkan dengan hukum pernikahan No.1 Tahun 1994 bahwa anak [keturunan] yang sah adalah nak yang di lahirkan dari seorang Ayah dan Ibu, sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan bayi berhubungan juga dengan orang tuanya.


 Hukum di Luar Negeri
Komite Hukum Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB )belum lama berselang menerima baik deklarasi politik mengenai pelarangan kloning manusia. Mengenai hal itu, pakar Tiongkok Bei Xuetao dalam penjelasannya mengatakan, jauh awal pada tahun 2001, PBB selalu membahas masalah penegakan hukum internasional tentang pelarangan kloning manusia. Namun, penguraian antara ' pelarangan kloning manusia' dan 'kloning untuk pengobatan' selalu samar-samar tidak jelas, Tiongkok, Inggris, Belgia, Swedia, Jepang dan Singapura selalu menyatakan perlunya untuk membedakan dua konsep antara ' kloning untuk pengobatan' dan 'kloning reproduksi', melarang kloning reproduksi tapi menganjurkan penelitian kloning untuk pengobatan.
Akhir tahun 2003, Kementerian Ilmu dan Teknologi dan Kementerian Kesehatan Tiongkok bersama mengeluarkan Prinsip Pembimbing Etika Penelitian Sel Tunas Embrio Manusia, melarang penelitian kloning manusia reproduksi dengan bentuk tertulis, mengizinkan penelitian sel tunas embrio dan kloning untuk pengobatan. Setelah dikeluarkannya Deklarasi tersebut, pakar Bei Xuetao berpendapat, prinsip pembimbing itu tidak bertentangan dengan Deklarasi Politik terkait PBB. Deklarasi tersebut menuntut semua anggota PBB melarang kloning manusia, tapi versi 'asalkan perbuatan itu melanggar kehormatan manusia dan prinsip melindungi jiwa', tetap akan tersedia ruang bagi penelitian kloning untuk pengobatan. Namun pakar Tiongkok itu menekankan, di atas dasar prinsip pembimbing dan Deklarasi tersebut, negara lebih-lebih harus memperketat pengizinan dan pengelolaan terhadap penelitian sel tunas embrio dan kloning untuk pengobatan.
c. Pandangan etik
setelah dilaporkannya tentang Doly seekor anak domba yang berhasil di cloning dari sel domba dewasa. Segera timbul pertanyaan di masyarakat terutama para ahli, apakah nantinya manusia juga akan di klon ? sebab, tekhnologi ini dapat diterapkan pada semua mamalia termasuk manusia. Tetapi dengan demikian muncul-lah masalah etika ,yang didasari berbagai pertanyaan seperti apakah yang telah dilakukan dengan hewan ini, dan apakah boleh juga dilakukan pada manusia ? sejauh manakah manusia dapat dan boleh melangkah kedepan tanpa menghilangkan kemanusiaannya?
cloning reproduktif yaitu penciptaan manusia baru maka cloning menusia dapat dikatakan tidak etis. Karena tentu saja hal ini melampaui kekuasaan Tuhan. Atas dasar inilah cloning selain untuk pengobatan ditentang dan tidak etis karena prosesnya sudah mulai memasuki ranah kekuasaan Tuhan.
d. Pandangan social
Kloning dalam pandangan social adalah aktivitas perannya hasil kloning tersebut dalam berbagai hal yang berkaitan dengan interaksi keseharian masyarakat. Bagaimana individu hasil cloning itu dalam menyelesaikan perannya, apakah masyarakat akan menerimanya sebagai individu normal ataukah sebaliknya?! Karena individu akan bisa melaksanakan perannya dengan baik jika dapat pengakuan dari masyarakat sebagai bagian dari masyarakat tersebut.  
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1 Pengertian Kloning
Kloning secara etimologis berasal dari kata “clon” yang diambil dari bahasa Yunani, yang berarti potongan yang di pergunakan untuk memperbanyak organisme. Sedangkan secara istilah adalah lahirnya suatu individu baru dengan proses pengambilan sel dari individu yang di akan di cloning kemudian di tanam pada individu lain yang lebih sehat dengan tujuan hasil kloningnya sempurna satau bahkan memiliki apa yang di miliki oleh induknya.
3.1.2 Tujuan Kloning
Tujuan utama cloning adalah untuk peremajaan atau regenerasi dengan memanipulasi sel dan gen untuk menghasilkan individu baru yang unggul, baik baik kapasitas intelektualnya ataupun hereditasnya. Cloning sering kali digunakan untuk menciptakan individu yang individu tersebut memiliki jasa ataupun suatu popularitas sehingga sangat disayangkan jika tiada maka dengan cloning hal itu bias di wujudkan. Selain itu cloning juga bertujuan untuk kepentingan klinis dalam rangka memperbaiki kualitas kehidupan manusia, maksud dari peningkatan kualitas kehidupan manusia.
3.1.3 Proses Kloning
Kloning atau proses penggandaan mahluk hidup dimulai dari pengambilan gen atau sel dari organisme yang akan di cloning kemudian menanamkan sel tersebut pada sel atau gen yang sehat untuk mendukung pembelahan yang sempurna sehingga akan terjadi atau terbentuk suatu organisme hasil pengkloningan.
3.1.4 Pandangan Terhadap Kloning
Cloning sebagai tindakan penggandaan suatu organism banyak pandangan yang manila tentang pandangan tersebut seperti pandangan hukum islam, pandangan hukum perdata, pandangan etik, dan pandangan sosial. Semua pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa cloning adalah suatu tindakan yang bertolak belakang atau kontradiktif, terutama pandangan agama yang menganggap bahwa tindakan cloning tersebut merupakan perbuatan nista karena dalam proses untuk menghasilkan individu baru adalah mutlak kekuasaan Tuhan, manusia tidak berkemampuan untuk seperti itu.
3.2 Saran
3.2.1 Tenaga Kesehatan (perawat)
Perawat diharapkan cermat dalam menyikapi suatu masalah dilihat dari sudut pandang etik, apakah tindakan yang akan dilakukan perawat itu termasuk legal etik atau ilegal etik. Seperti contoh dalam hal cloning termasuk illegal etik sehingga harus disikapi sebagai tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh perawat.
3.2.2 Masyarakat
Dalam kehidupan, masyarakat diharapkan memahami dampak negative dari suatu tindakan cloning sehingga tidak gampang kita melakukan tindakan itu karena mengancam perannya (hasil cloning) dalam bermasyarakat.
3.2.3 Pemerintah
Pemerintah hendaknya membuat peraturan mengenai tindakan cloning karena bisa dikatakan bahwa cloning merupakan suatu tindakan yang mudah dilakukan sehingga perlu adanya hukum yang mengatur agar para ahli tidak sembarangan melakukannya.














DAFTAR PUSTAKA

Solihin, Mukhlis,Dkk. Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Sunan Kali Jaga Press, 2009
Hanafiah, Jusuf. M, Dkk. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1999
http://fai.uhamka.ac.id/post.php?idpost=35
http://nusantaranews.wordpress.com/2009/04/26/keberhasilan-kloning-manusia-kegagalan-agama/
http://ahmadazhar.wordpress.com/2009/08/27/kloning/
http://gallerypendidikan.blogspot.com/2009/11/kloning-pada-tumbuhan.html
http://netsains.com/2008/10/kloning-hewan-untuk-bahan-pangan/
sumber image:http://techno.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/01/12/56/74698/makanan-dari-hewan-kloning-aman
http://konsultasi.wordpress.com/2007/01/13/hukum-kloning/
Kompas, Minggu, 21.4.2002; Oleh Arief B. Witarto dalam pdf cloning

STRESS ADAPTASI



Pendahuluan
STRESS
Stress adalah suatu ketidakseimbangan diri/jiwa dan realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari à perubahan yang memerlukan penyesuaian Sering dianggap sebagai kejadian atau perubahan negatif yang dapat menimbulkan stress, seperti cedera, sakit atau kematian orang yag dicintai, putus cinta Perubahan positif juga dapat menimbulkan stress, seperti naik pangkat, perkawinan, jatuh cinta

JENIS STRESS
Stress fisik
Stress kimiawi
Stress mikrobiologis
Stress fisiologis
Stress proses tumbuh kembang
Stress psikologis atau emosional
Pengalaman stress dapat bersumber dari :Lingkungan, Diri dan tubuh Pikiran



Respon psikologis terhadap stress

a. Kecemasan
Respon yang paling umum Merupakan tanda bahaya yang menyatakan diri dengan suatu penghayatan yang khas, yang sukar digambarkan Adalah emosi yang tidak menyenangkan à istilah “kuatir,” “tegang,” “prihatin,” “takut”fisik à jantung berdebar, keluar keringat dingin, mulut kering, tekanan darah tinggi dan susah tidur

b. Kemarahan dan agresi Adalah perasaan jengkel sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman.Merupakan reaksi umum lain terhadap situasi stress yang mungkin dapat menyebabkan agresi, Agresi ialah kemarahan yang meluap-luap, dan orang melakukan serangan secara kasar dengan jalan yang tidak wajar.Kadang-kadang disertai perilaku kegilaan, tindak sadis dan usaha membunuh orang

c. Depresi Keadaan yang ditandai dengan hilangnya gairah dan semangat. Terkadang disertai rasa sedih

RESPON FISIOLOGI TERHADAP STRESS
Hans Selye (1956)
Mengidentifikasi dua respon fisiologis terhadap
Stress, yaitu :
1. Local Adaptation Syndrom (LAS)Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap stress. Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap cahaya, dll. Responnya berjangka pendek.
2. General Adaptation Syndrom (GAS)
a. Fase Alarm ( Waspada) Melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi stressor. Reaksi psikologis “fight or flight” dan reaksi fisiologis. Tanda fisik : curah jantung meningkat, peredaran darah cepat, darah di perifer dan gastrointestinal mengalir ke kepala dan ekstremitas. Banyak organ tubuh terpengaruh, gejala stress memengaruhi denyut nadi, ketegangan otot dan daya tahan tubuh menurun
b. Fase Resistance (Melawan)
Individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi. Tubuh berusaha menyeimbangkan kondisi fisiologis sebelumnya kepada keadaan normal dan tubuh mencoba mengatasi faktor-faktor penyebab stress. Bila teratasi à gejala stress menurun àtau normal
c. Fase Exhaustion (Kelelahan) Merupakan fase perpanjangan stress yang belum dapat tertanggulangi pada fase sebelumnya. Energi penyesuaian terkuras. Timbul gejala penyesuaian diri terhadap lingkungan seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, dll. Bila usaha melawan tidak dapat lagi diusahakan, maka kelelahan dapat mengakibatkan kematian


KONSEP ADAPTASI

Faktor penting yang mempengaruhi tingkah
laku manusia :
1. Kebutuhan
Kebutuhan badaniah
Kebutuhan psikologis
2. Dorongan
Menjamin agar manusia berusaha
memenuhi kebutuhannya.

Stress terjadi jika orang dihadapkan dengan peristiwa yang dirasakan sebagai mengancam fisik atau psikologisnya
Peristiwanya di sebut stressor
Reaksi orang terhadap peristiwa tersebut dinamakan respon stress




—Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan psikososial berubah dalam berespon terhadap stress. Karena banyak stressor tidak dapat dihindari, promosi kesehatan sering difokuskan pada adaptasi individu, keluarga atau komunitas terhadap stress.
—Ada banyak bentuk adaptasi.
—Adaptasi fisiologis memungkinkan homeostasis fisiologis. Namun demikian mungkin terjadi proses yang serupa dalam dimensi psikososial dan dimensi lainnya.
—Suatu proses adaptif terjadi ketika stimulus dari lingkungan internal dan eksternal menyebabkan penyimpangan keseimbangan organisme. Dengan demikian adaptasi adalah suatu upaya untuk mempertahankan fungsi yang optimal. Adaptasi melibatkan refleks, mekanisme otomatis untuk perlindungan, mekanisme koping dan idealnya dapat mengarah pada penyesuaian atau penguasaan situasi (Selye, 1976, ; Monsen, Floyd dan Brookman, 1992).
—Stresor yang menstimulasi adaptasi mungkin berjangka pendek, seperti demam atau berjangka panjang seperti paralysis dari anggota gerak tubuh. Agar dapat berfungsi optimal, seseorang harus mampu berespons terhadap stressor dan beradaptasi terhadap tuntutan atau perubahan yang dibutuhkan. Adaptasi membutuhkan respons aktif dari seluruh individu.

DIMENSI ADAPTASI

—Stres dapat mempengaruhi dimensi fisik, perkembangan, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Sumber adaptif terdapat dalam setiap dimensi ini. Oleh karenanya, ketika mengkaji adaptasi klienterhadap stress, perawat harus mempertimbangkan individu secara menyeluruh.
ADAPTASI FISIOLOGIS

—Indikator fisiologis dari stress adalah objektif, lebih mudah diidentifikasi dan secara umum dapat diamati atau diukur. Namun demikian, indicator ini tidak selalu teramati sepanjang waktu pada semua klien yang mengalami stress, dan indicator tersebut bervariasi menurut individunya. Tanda vital biasanya meningkat dan klien mungkin tampak gelisah dan tidak mampu untuk beristirahat aberkonsentrasi. Indikator ini dapat timbul sepanjang tahap stress.

—Durasi dan intensitas dari gejala secara langsung berkaitan dengan durasi dan intensitas stressor yang diterima. Indikator fisiologis timbul dari berbagai sistem. Oleh karenanya pengkajian tentang stress mencakup pengumpulan data dari semua sistem.Hubungan antara stress psikologik dan penyakit sering disebut interaksi pikiran tubuh. Riset telah menunjukkan bahwa stress dapat mempengaruhi penyakit dan pola penyakit. Pada masa lampau,penyakit infeksi adalah penyebab kematian paling utama, tetapi sejak ditemukan antibiotic, kondisi kehidupan yang meningkat, pengetahuan tentang nutrisi yang meningkat, dan metode sanitasi yang lebih baik telah menurunkan angka kematian. Sekarang penyebab utama kematian adalah penyakit yang mencakup stressor gaya hidup.

Indikator fisiologis stress

— Kenaikan tekanan darah
— Peningkatan ketegangan di leher, bahu, punggung.
— Peningkatan denyut nadi dan frekwensi pernapasan
— Telapak tangan berkeringat Tangan dan kaki dingin
—Postur tubuh yang tidak tegap
—Keletihan
— Sakit kepala
— Gangguan lambung
— Suara yang bernada tinggi
— Mual,muntah dan diare.
— Perubahan nafsu makan
— Perubahan berat badan
— Perubahan frekwensi berkemih
— Dilatasi pupil
— Gelisah, kesulitan untuk tidur atau sering terbangun saat tidur


ADAPTASI PSIKOLOGIS

—Emosi kadang dikaji secara langsung atau tidak langsung dengan mengamati perilaku klien. Stress mempengaruhi kesejahteraan emosional dalam berbagai cara. Karena kepribadian individual mencakup hubungan yang kompleks di antara banyak faktor, maka reaksi terhadap stress yang berkepanjangan ditetapkan dengan memeriksa gaya hidup dan stresor klien yang terakhir, pengalaman terdahulu dengan stressor, mekanisme koping yang berhasil di masa lalu, fungsi peran, konsep diri dan ketabahan yang merupakan kombinasi dari tiga karakteristik kepribadian yang di duga menjadi media terhadap stress. Ketiga karakteristik ini adalah rasa kontrol terhadap peristiwa kehidupan, komitmen terhadap aktivitas yang berhasil, dan antisipasi dari tantangan sebagai suatu kesempatan untuk pertumbuhan (Wiebe dan Williams, 1992 ; Tarstasky, 1993).

Indikator emosional / psikologi dan perilaku stress :

• Ansietas• Depresi• Kepenatan• Peningkatan penggunaan bahan kimia• Perubahan dalam kebiasaan makan, tidur, dan pola aktivitas.• Kelelahan mental• Perasaan tidak adekuat• Kehilangan harga diri• Peningkatan kepekaan• Kehilangan motivasi.• Ledakan emosional dan menangis.• Penurunan produktivitas dan kualitas kinerja pekerjaan.• Kecendrungan untuk membuat kesalahan (mis. buruknya penilaian).• Mudah lupa dan pikiran buntu• Kehilangan perhatian terhadap hal-hal yang rinci.• Preokupasi (mis. mimpi siang hari )• Ketidakmampuan berkonsentrasi pada tugas.• Peningkatan ketidakhadiran dan penyakit• Letargi• Kehilangan minat• Rentan terhadap kecelakaan.

ADAPTASI PERKEMBANGAN

—Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kemampuan untuk menyelesaikan tugas perkembangan. Pada setiap tahap perkembangan, seseorang biasanya menghadapi tugas perkembangan dan menunjukkan karakteristik perilaku dari tahap perkembangan tersebut. Stress yang berkepanjangan dapat mengganggu atau menghambat kelancaran menyelesaikan tahap perkembangan tersebut. Dalam bentuk yang ekstrem, stress yang berkepanjangan dapat mengarah pada krisis pendewasaan.Bayi atau anak kecil umumnya menghadapi stressor di rumah . Jika diasuh dalam lingkungan yang responsive dan empati, mereka mampu mengembangkan harga diri yang sehat dan pada akhirnya belajar respons koping adaptif yang sehat (Haber et al, 1992).


—Anak-anak usia sekolah biasanya mengembangkan rasa kecukupan. Mereka mulai mnyedari bahwa akumulasi pengetahuan dan penguasaan keterampilan dapat membantu mereka mencapai tujuan , dan harga diri berkembang melalui hubungan berteman dan saling berbagi di antara teman. Pada tahap ini, stress ditunjukkan oleh ketidakmampuann atau ketidakinginan untuk mengembangkan hubungan berteman.Remaja biasanya mengembangkan rasa identitas yang kuat tetapi pada waktu yang bersamaan perlu diterima oleh teman sebaya. Remaja dengan sistem pendukung sosial yang kuat menunjukkan suatu peningkatan kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap stressor, tetapi remaja tanpa sistem pendukung sosial sering menunjukkan peningkatan masalah psikososial (Dubos, 1992).

—Dewasa muda berada dalam transisi dari pengalaman masa remaja ke tanggung jawab orang dewasa. Konflik dapat berkembang antara tanggung jawab pekerjaan dan keluarga. Stresor mencakup konflik antara harapan dan realitas.

MANAJEMEN STRESS

Manajemen stress kemungkinan melihat promosi kesehatan sebagai aktivitas atau intervasi atau mengubah pertukaran rrespon terhadap penyakit. Fokusnya tergantung pada tujuan dari intervensi keperawatan berdasarkan keperluan pasien. Perawat bertanggung jawab pada implemenetasi pemikiran yang dikeluarkan pada beberapa daerah perawatan.
MANAJEMEN STRESS UNTUK KLIEN

—REGULER EXERCISE
—DIET DAN NUTRISI
—SUPPORT SISTEM
—TIME MANAGEMENT
—HUMOR
—ISTIRAHAT
—TEHNIK RELAKSASI
—SPIRITUALITAS

Cara Penyesuaian Diri

Bila seseorang mengalami stress maka segera ada usaha untuk mengatasinya. Hal ini dikenal sebagai Homeostasis yaitu usaha organisme yang terus menerus melakukan pertahanan agar keadaan keseimbangan selalu tercapai. Stress dapat terjadi pada bidang badaniah ( stress fisik atau somatik ).

Misalnya : bila terjadi infeksi atau penyakit, menggerakkan mekanisme penyesuaian somatik, terjadi reaksi :
•Pembentukan zat anti kuman, zat anti racun
•Mobilisasi leukosit ke tempat-tempat invasi kuman
•Lebih banyak melepaskan kortisol, adrenalin dan sebagainya


Usaha tubuh untuk mencapai keseimbangan kembali

CARA PENYESUAIAN DIRI

Berorientasi pada tugas : Bertujuan menghadapi stressor secara sadar, realistik, objektif, rasional
Pembelaan ego


Melindungi individu dari kecemasan
Meringankan penderitaan bila mengalami suatu kegagalan
Menjaga harga diri

CARA PENYESUAIAN DIRI


Berorientasi pada tugas
Misalnya : seseorang yang menghadapi kegagalan è kemungkinan bereaksi :
• penyesuaian diri berupa serangan (bekerja lebih keras) atau menghadapi secara terang-terangan
• menarik diri dan tidak mau tau lagi (tidak berusaha)
• kompromi atau mengurangi keinginannya lalu memilih jalan tengah


Reaksi tersebut menunjukkan langkah-langkah :
a.Mempelajari dan menentukan persoalan
b.Menyusun alternatif penyelesaian
c.Menentukan tindakan yang mempunyai kemungkinan besar akan berhasil
d.Bertindak
e.Menilai hasil tindakan dan dapat mengambil langkah yang lain bila kurang memuaskan

Mekanisme Pembelaan EGO

Bila digunakan terus menerus akibatnya ego bukannya mendapat perlindungan, melainkan lama kelamaan akan mendapat ancaman/bencana. Oleh karena mekanisme ini Tidak realistik Mengandung banyak unsur penipuan diri sendiri Distorsi realitas pemutarbalikan realitas)

Mekanisme Pembelaan EGO


1.IDENTIFIKASI
ingin menyamai seorang figur yang diidealkan, dimana salah satu ciri atau segi tertentu dari figure itu ditransfer pada dirinya. Dengan demikian ia merasa harga dirinya bertambah tinggi.
Contoh :
Teguh, 15 tahun mengubah model rambutnya menirukan artis idolanya yang ia kagumi.

2. INTROJEKSI
Merupakan bentuk sederhana dari
identifikasi, dimana nilai-nilai, norma-
norma dari luar diikuti atau ditaati,
sehingga ego tidak lagi terganggu oleh
ancaman dari luar.
Contoh :
Rasa benci atau kecewa terhadap
kematian orang yang dicintai dialihkan
dengan cara menyalahkan diri sendiri.

3. PROJEKSI
Hal ini berlawanan dengan introjeksi,
dimana menyalahkan orang lain atas
kelalaian dan kesalahan-kesalahan
atau kekurangan diri sendiri, keinginan
keinginan, impuls-impuls sendiri.
Contoh :
Seorang wanita muda yang menyangkal
bahwa ia mempunyai perasaan seksual
terhadap rekan sekerjanya, berbalik menuduh
bahwa temannya tersebut mencoba
merayunya

4. REPRESIPenyingkiran unsur psikik (sesuatu afek, pemikiran, motif, konflik) sehingga menjadi nirsadar (dilupakan/tidak dapat diingat lagi). Represi membantu individu mengontrol impuls-impuls berbahaya.Contoh :Suatu pengalaman traumatis menjadi terlupakan


5. REGRESIKembali ke tingkat perkembangan terdahulu (tingkah laku yang bersifat primitif).
Contoh :
Seorang anak yang mulai berkelakuan seperti bayi, ketika seorang adiknya dilahirkan.
Esvi yang berumur 4 tahun mulai mengompol lagi sejak adiknya yang baru lahir dibawa pulang dari rumah sakit


6. REACTION FORMATIONBertingkah laku berlebihan yang langsung bertentangan dengan keinginan-keinginan, perasaan yang sebenarnya. Mudah dikenal karena sifatnya ekstrim dan sukar diterima.
Misalnya :
Seorang wanita yang tertarik pada teman suaminya, akan memperlakukan orang tersebut dengan kasar.


7. UNDOINGMeniadakan pikiran-pikiran, impuls yang tidak baik, seolah-olah menghapus suatu kesalahan.
Misalnya :
Seorang ibu yang menyesal karena telah memukul anaknya akan segera memperlakukannya penuh dengan kasih sayang


8. DISPLACEMENTMengalihkan emosi, arti simbolik, fantasi dari sumber yang sebenarnya (benda, orang, keadaan) kepada orang lain, benda atau keadaan lain.
Misalnya :
Seorang pemuda bertengkar dengan pacarnya dan sepulangnya ke rumah marah-marah pada adik-adiknya


9. SUBLIMASIMengganti keinginan atau tujuan yang terhambat dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat. Impuls yang berasal dari Id yang sukar disalurkan oleh karena mengganggu individu atau masyarakat, oleh karena itu impuls harus dirubah bentuknya sehingga tidak merugikan individu/masyarakat sekaligus mendapatkan pemuasan
Misalnya :
Impuls agresif disalurkan ke olah raga, usaha-usaha yang bermanfaat


10. ACTING OUTLangsung mencetuskan perasaan bila keinginan terhalang.
Misalnya :
Mengatasi problem dengan jalan paling sedikit bertengkar


11. DENIALMenolak untuk menerima atau menghadapi kenyataan yang tidak enak.
Misalnya :
Seorang gadis yang telah putus dengan pacarnya, menghindarkan diri dari pembicaraan mengenai pacar, perkawinan atau kebahagiaan


12. KOMPENSASIMenutupi kelemahan dengan menonjolkan kemampuannya atau kelebihannya.
Misalnya :
Saddam yang merasa fisiknya pendek sebagai sesuatu yang negatif, berusaha dalam hal menonjolkan prestasi pendidikannya


13. RASIONALISASIMemberi keterangan bahwa sikap/tingkah lakunya menurut alasan yang seolah-olah rasional, sehingga tidak menjatuhkan harga dirinya.
Misalnya :
Munawir yang menyalahkan cara mengajar dosennya ketika ditanyakan oleh orang tuanya mengapa nilai semesternya buruk.


14. FIKSASIBerhenti pada tingkat perkembangan salah satu aspek tertentu (emosi atau tingkah laku atau pikiran, dsb) sehingga perkembangan selanjutnya terhambat.
Misalnya :
Seorang gadis yang tetap berbicara kekanak-kanakan atau seseorang yang tidak dapat mandiri dan selalu mengharapkan bantuan dari orang tuanya dan orang lain.



15. SIMBOLISASIMenggunakan benda atau tingkah laku sebagai simbol pengganti suatu keadaan atau hal yang sebenarnya
Misalnya :
Seorang anak remaja selalu mencuci tangan untuk menghilangkan kegelisahannya/kecemasannya. Setelah ditelusuri, ternyata ia pernah melakukan masturbasi sehingga perasaan berdosa/cemas dan merasa kotor


16. DISOSIASIPemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran /identitasnya. Keadaan dimana terdapat dua atau lebih kepribadian pada diri seorang individu.
Misalnya :
Seorang laki-laki yang dibawa ke ruang emergensi karena mengamuk ternyata tidak mampu menjelaskan kembali kejadian tersebut (ia lupa sama sekali)


17. KONVERSIAdalah transformasi konflik emosional ke dalam bentuk gejala-gejala jasmani.
Misalnya :
Seorang mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas-tugasnya tiba-tiba merasa sakit sehingga tidak masuk kuliah

asam lemak

I. Asam Lemak
Asam lemak adalah rantai hidrokarbon alifatik panjang yang memiliki gugus asam karboksilat. Panjang rantai hidrokarbon asam lemak bervariasi dari 10 sampai 30 karbon. Rantai hidrokarbon ini bersifat nonpolar yang berfungsi untuk menyeimbangkan gugus asam karboksilat yang bersifat polar. Rantai hidrokarbon asam lemak biasanya berjumlah genap karena berkaitan denga tambahan dua karbon dari aseteil-CoA saat biosintesis asam lemak. Asam lemak dalam makhluk hidup berasal dari hidrolisis ikatan ester yang berasal dari lemak atau minyak, misalnya trigliserida.
Berdasarkan struktur rantai hidrokarbon, asam lemak terdiri dari asam lemak jenuh (saturated) dan asam lemak tak jenuh (unsaturated) (gambar I.1). Asam lemak jenuh, misalnya asam stearat, mempunyai rantai hidrokarbon yang lurus dan berikatan tunggal sedangkan asam lemak tak jenuh, misalnya asam linoleat, memiliki struktur rantai hidrokarbon yang bengkok dan memiliki ikatan rangkap. Karena struktur asam lemak jenuh lurus maka tipe asam lemak ini biasanya tersusun secara teratur satu sama lain, berwujud padat, dan memiliki titik leleh yang lebih tinggi. Berbeda dengan tipe asam lemak jenuh, tipe asam lemak tak jenuh mempunyai titik leleh yang lebih rendah, berwujud cair, karena memiliki struktur yang tidak teratur.

Gambar I.1 Struktur asam lemak jenuh dan tak jenuh
Fungsi asam lemak di dalam organisme adalah sebagai tempat penyimpanan energi, pembentuk komponen struktur pada membran lipid, dan komponen postranslasi pada sebagian protein yang berfungsi sebagai enzim.

II. Fatty Acid Synthase (FAS)
Di dalam organisme asam lemak disintesis oleh mesin molekul yang sangat mengagumkan, yaitu enzim fatty acid synthase (FAS). FAS merupakan multienzim karena memiliki tujuh enzim yang mempunyai fungsi berbeda membentuk kompleks fatty acid synthase (gambar II.1).

Gambar II.1 Enzim penyusun kompleks FAS

Enzim Fungsi
Acyl carrier protein (ACP)
Acetyl-CoA–ACP transacetylase (AT)
Ketoacyl-ACP synthase (KS)
Malonyl-CoA–ACP transferase (MT)
Ketoacyl-ACP reductase (KR)
Hydroxyacyl-ACP dehydratase (HD)
Enoyl-ACP reductase (ER) Membawa gugus asil melalui ikatan tioester
Mentransfer gugus asil dari CoA menuju KS
Melakukan reaksi kondensasi malonil dan CoA
Mentransfer malonil dari CoA ke ACP
Mereduksi gugus β-keto menjadi β-hidroksi
Menghilangkan air dari β-hidroksi-ACP
Mereduksi ikatan rangkap membentuk asil-ACP jenuh

Ketujuh enzim yang membangun kompleks FAS meiliki sistem arsitektur molekul yang berbeda-beda pada masing-masing organisme (gambar II.2). Pada bakteri dan tanaman ketujuh enzim ini masing-masing dikode oleh gen yang berbeda sehingga terdiri dari tujuh polipeptida yang mempunyai tujuh aktifitas katalisis. Pada jamur dan ragi, enzim FAS terdiri atas dua polipeptida terpisah yang memiliki tujuh aktifitas katalisis. Sedangkan pada vertebrata, struktur FAS terdiri dari satu polipeptida panjang yang mempunyai tujuh aktifitas katalisis.
(i) tanaman, bakteri (ii) fungi, ragi (iii) vertebrata

Gambar II.2 Perbandingan arsitektur molekul FAS pada tanaman, bakteri, jamur, ragi dan vertebrata

Berdasarkan struktur enzimnya maka FAS diklasifikasikan menjadi dua sistem, yaitu FAS tipe I dan FAS tipe II. FAS tipe I terdiri dari satu atau dua polipeptida yang memiliki tujuh aktifitas enzim, misalnya terdapat pada fungi, ragi dan vertebrata. Sedangkan pada tumbuhan dan bakteri polipeptidanya terpisah sehingga digolongkan FAS tipe II.

III. Biosintesis Asam Lemak
Pada biosintesis asam lemak diperlukan tiga karbon intermediet, yaitu malonil CoA. Pembentukan malonil-CoA berasal dari asetil-CoA dan bikarbonat yang dikatalisis oleh enzim asetil-CoA karboksilase.
Sintesis asam lemak (gambar III.1) dimulai dengan transfer asetil-CoA pada gugus cys-SH enzim ketoacyl-ACP synthase (KS). Proses transfer ini dikatalisis oleh enzim acetyl-CoA–ACP transacetylase (AT). Sedangkan malonil CoA ditransfer pada gugus ser-SH acyl carrier protein (ACP) melalui ikatan kovalen tioester. Proses transfer ini dikatalisis olehe enzim malonyl-CoA–ACP transferase (MT). ACP adalah molekul protein kecil yang memiliki gugus prostetik 4’-phosphopantetheine dan terdapat gugus tiol (SH) pada ujungnya. Gugus prostetik 4’-phosphopantetheine pada ACP memiliki lengan yang lentur sehingga memudahkan asam lemak intermediet berinteraksi dengan gugus asil ketika terjadi perpanjangan rantai asam lemak.
Selanjutnya, gugus malonil dan gugus asil yang teraktifasi melakukan reaksi kondensasi menghasilkan satu molekul CO2 dan acetoacetyl-ACP. Reaksi kondensasi ini dikatalisis oleh enzim ketoacyl-ACP synthase (KS).
Acetoacetyl-ACP yang terbentuk pada tahap kondensasi kemudian mengalami reaksi reduksi gugus karbonil pada karbon C-3 membentuk D-β-hydroxybutyryl-ACP. Reaksi ini dikatalis oleh
ketoacyl-ACP reductase (KR), dan yang berperan sebagai donor elektron adalah NADPH.
Tahap selanjutnya adalah reaksi dehidrasi. Pada tahap ini satu molekul air dilepaskan dari karbon C-2 dan C-3 D-β-hydroxybutyryl-ACP membentuk ikatan ganda pada produknya trans-Δ2- butenoyl-ACP. Enzim yang mengkatalis reaksi dehidrasi adalah hydroxyacyl-ACP dehydratase (HD).
Tahap terakhir biosintesis asam lemak adalah reaksi reduksi ikatan ganda trans-Δ2- butenoyl-ACP membentuk butyryl-ACP. Reaksi reduksi ini dikatalisis oleh enzim enoyl-ACP reductase (ER). NADPH berperan sebagai donor elektron pada reaksi reduksi ini.
Keempat reaksi pada biosintesis asam lemak ini terus diulang-ulang sebanyak tujuh kali hingga mencapai jumlah karbon sekitar enam belas (asam palmitat), Sampai saat ini masih belum jelas diketahui kenapa biosintesis asam lemak berakhir sampai dengan 16 karbon. Reaksi keseluruhan biosintesis asam lemak dari asetil-CoA membentuk asam palmitat adalah
Acetyl-CoA + 7 malonyl-CoA + 14NADPH + 14H+ asam palmitat + 7CO + 8 CoA + 14NADP+ + 6H2O



Gambar III.1 Biosintesis asam lemak
IV. Struktur FAS Jamur
Struktur FAS jamur memiliki dua rantai, yaitu rantai α dan β (gambar IV.1). Rantai α terdiri atas enzim AT, ER, HD dan MP sedangkan domain β terdiri atas enzim KR, KS dan ACP. Rantai α tersusun atas 2080 residu asam amino dengan ukuran sekitar 231,8 kDa dan rantai β tersusun atas 1878 residu asam amino dengan ukuran sekitar 206,7 kDa.

Gambar IV.1 Struktur rantai α dan β fatty acid synthase (FAS) jamur
Enzim FAS yang diisolasi dari fungi Thermomyces lanuginosus merupakan enzim FAS tipe I. Enzim ini memiliki struktur raksasa α6β6 heterododekamerik dengan ukuran sekitar 2,6 megadalton. Dari gambar IV.2 terlihat bahwa struktur rantai alfa terdapat di tengah-tengah yang diapit oleh rantai beta. Tiga buah rantai beta terdapat di bagian atas dan tiga buah rantai beta sisanya terdapat di bawah sedangkan enam buah rantai alfa terdapat ditengah-tengah dari struktur 3D enzim FAS fungi. Struktur seperti ini memudahkan substrat yang dibawa oleh ACP untuk dikatalisis oleh ke enam enzim yang lain dalam biosintesis asam lemak.

Gambar IV.2 Struktur 3D fungal fatty acid synthase (FAS)
V. Inhibitor FAS
Inhibitor enzim FAS berfungsi untuk menghambat biosintesis asam lemak. Inhibitor ini banyak digunakan sebagai anti-bakteri dan anti-fungi. Biosintesis asam lemak adalah target yang sangat cocok untuk pengembangan obat anti-bakteri dan anti-fungi. Hal ini berkaitan dengan terhambatnya biosintesis asam lemak yang sangat penting pada proses metabolisme bakteri dan jamur.
Beberapa senyawa alami dan buatan digunakan sebagai inhibitor FAS bakteri, diantaranya isoniazid yang digunakan sebagai obat anti-tuberkolosis, triklosan dan diazobarin yang diguanakan sebagai anti-mikroba. Mekanisme inhibisi isoniazid adalah dengan membentuk ikatan kovalen pada C-4 cincin nikotinamida enzim ER. Triklosan dan diazobarin mempunyai mekanisme inhibisi yang sama yaitu berinteraksi dengan 2 hidroksi ribosa kofaktor NADPH enzim ER. Bedanya diazobarin membentuk ikatan kovalen dengan cincin nikotinamida sedangkan triklosan hanya membentuk ikatan nonkovalen.
Beberapa senyawa yang dig

unakan sebagai anti-jamur diantaranya cerulenin, platenimisin dan thiolaktomisin. Ceruleinin menginhibisi tahap reaksi ping enzim KS dengan cara membentuk ikatan kovalen dengan cys-1305 sedangkan platenimisin dan thiolaktomisin menginhibisi tahap reaksi pong enzim KS (gambar V.1)

Gambar V.1 Inhibitor FAS
VI. Referensi
Heath R.J., White S.W., Rock C.O., (2002) Inhibitors of fatty acid synthesis as antimicrobial chemotherapeutics. Appl Microbiol Biotechnol 58:695–703.
Jenni, S. et.al., (2007) Structure of fungal fatty acid synthase and implications for iterative substrate shuttling. Science 254:316.
Nelson, D.L., Cox, M.M., Lehninger principles of biochemistry, 4th Ed. Pg. 787-794.

Minggu, 19 Juni 2011

Macam/Jenis Gangguan Pada Tulang Dan Sendi Tulang Manusia - Pengertian / Arti Definisi Penyakit

Macam/Jenis Gangguan Pada Tulang Dan Sendi Tulang Manusia - Pengertian / Arti Definisi Penyakit
Mon, 20/10/2008 - 1:06am — godam64
Manusia memiliki tulang dan sendi (sistem gerak) yang memiliki banyak fungsi untuk menunjang kehidupan manusia. Tanpa kondisi fit tulang dan sendi, manusia akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Berikut ini adalah beberaa bentuk kelainan / gangguan tulang dan sendi pada orang dari organisasi.org.
A. Kelainan / Gangguan Pada Tulang Belakang / Spinal Manusia
1. Kiposis / Kyphosis
Kiposis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke depan yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok
2. Lordosis
Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok ke belakang.
3. Skoliosis / Scoliosis / Skeliosis
Skoliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke samping baik kiri atau kanan yang membuat penderita bungkuk ke samping.
4. Sublubrikasi
Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang menyebabkan kepala penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri atau ke kanan.
B. Kelainan / Gangguan Pada Sendi Manusia
1. Keseleo / Terkilir / Sprained
Terkilir atau keseleo adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi yang tidak biasa, dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba. Umumnya kesleo bisa menyebabkan rasa yang sangat sakit dan bengkak pada bagian yang keseleo.
2. Dislokasi / Dislocation
Dislokasi adalah gangguan pada sendi seseorang di mana terjadi pergeseran dari kedudukan awal.
3. Artritis / Arthritis
Artritis adalah radang sendi yang memberikan rasa sakit dan terkadang terjadi perubahan posisi tulang. Salah satu contoh artritis yang terkenal adalah rematik.
4. Ankilosis / Ankylosis
Ankilosis adalah gangguan pada sendi di menyababkan sendi tidak dapat digerakkan di mana ujung-ujung antar tulang serasa bersatu.
C. Kelainan/Gangguan Retak Tulang / Patah Tulang / Fraktura / Fracture
Fraktura tulang adalah ratak tulang atau patah tulang yang umumnya terjadi akibat benturan, kelebihan beban, tekanan, dan lain sebagainya. Fraktura tulang sederhana yaitu keretakan tulang yang tidak melukai organ-organ yang ada di sekelilingnya. Fraktura kompleks adalah keretakan tulang yang menyebabkan luka pada organ di sekitarnya.
D. Kelainan / Gangguan Fisiologik
1. Mikrosefalus / Microcephalus
Mikrosefalus adalah kelainan pertumbuhan terkorak kepala yang menyebabkan kepala penderita terlihat lebih kecil dari normal.
2. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh. keropos dan mudah patah. Umumnya osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina yang kurang sempurna atau akibat kekurangan asupan kalsium untuk tulang.
3. Rakitis / Rachitis / Rakhitis
Rakitis adalah penyakit tulang yang terjadi akibat kurang vitamin D sehingga umumnya menyebabkan bentuk tulang kaki bengkok membentuk huruf O atau X.
• kesehatan masyarakat
• Add new comment
http://organisasi.org/macam-jenis-gangguan-pada-tulang-dan-sendi-tulang-manusia-pengertian-arti-definisi-penyakit