Selasa, 21 Juni 2011

MANFAAT TEHNLOGI NUKLIR DALAM BIDANG KESEHATAN


PENDAHULUAN


Selama ini, semua orang banyak yang hanya mengetahui bahaya dari nuklir tanpa mengetahui kegunaan dan manfaat dari nuklir itu sendiri. Sehingga banyak pula orang-orang yang menampik bahkan melarang anak ataupun sanak familinya untuk melakukan study yang berhubungan dengan nuklir itu sendiri. Banyak orang meng-klaim bahwa nuklir hanya dapat merugikan tanpa mengetahui unsur-unsur yang ada didalamnya secara benar yang pada hakikatnya mempunyai banyak manfaat dalam bidang kesehatan, Misalnya; dalam radiologi, densitometer, dan Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3D-CRT).
Di Indonesia, kedokteran nuklir diperkenalkan pada akhir tahun 1960an, yaitu setelah reaktor atom Indonesia yang pertama di Bandung mulai dioperasikan. Beberapa tenaga ahli Indonesia dibantu oleh tenaga ahli dari luar negeri merintis pendirian suatu unit kedokteran nuklir di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir di Bandung.
Banyak kemudahan-kemudahan yang didapat setelah ditemukannya manfaat-manfaat yang terkandung pada nuklir bagi (dalam) bidang kesehatan oleh ilmuan-ilmuan nuklir. Misalnya kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma (3D-CRT) ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target. Selain hal ini masih banyak lagi kemudahan dan kegampangan yang ditemui dalam bidang kesehatan sebagai efek yang diberikan oleh perkembangan tehnik nuklir di Indonesia. Secara lebih dalam akan kami lebih perinci dalam bab selanjutnya.











Aplikasi teknik nuklir, baik radiasi maupun radioisotop, sangat dirasakan manfaatnya sejak program penggunaan tenaga atom dengan tujuan dan maksud damai dilancarkan pada tahun 1953. Walaupun penggunaan isotop radioaktif dalam bidang kesehatan itu sendiri telah dimulai sejak tahun 1901 oleh henri danlos yang menggunakan radium untuk pengobatan penyakit tuberculosis pada kulit.
Namun, yang dianggap bapak ilmu kedokteran nuklir adalah George C de Havessy. Dialah yang meletakkan dasar prinsip perunut dengan menggunakan zat radioaktif. Pada waktu itu yang digunakan adalah radioisotop alam Pb212. Akan tetapi saat ini, radioisotop alam tidak lagi digunakan setelah ditemukannya radioisotop buatan.
Radioisotop buatan yang banyak dipakai pada masa awal perkembangan kedokteran nuklir adalah I131. Pemakaiannya kini telah terdesak oleh Tc99m, selain karena sifatnya yang ideal dari segi proteksi radiasi dan pembentukan citra juga dapat diperoleh dengan mudah, serta harga relatif murah. Namun demikian, I131 masih sangat diperlukan untuk diagnostik dan terapi, khususnya kanker kelenjar tiroid.
Dewasa ini penggunaannya di bidang kedokteran sangat luas, sejalan dengan pesatnya perkembangan bioteknologi, serta didukung pula oleh perkembangan instrumentasi nuklir dan produksi radioisotop umur pendek yang lebih menguntungkan ditinjau dari segi medik.
Selain yang sudah disebutkan di atas, tehnologi nuklir juga memberikan banyak sekali manfaat dan berbagai kemudahan pada (bagi) bidang kesehatan. Berbagai penyakit yang dulunya sulit untuk dideteksi dan memberikan diagnose, kini menjadi lebih mudah dengan adanya perkembangan-perkembangan tekhnologi nuklir yang sangat pesat.
Disamping membantu penetapan diagnosis, teknologi nukilr juga berperan dalam terapi penyakit-penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah, inflamasi (peradangan) sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan biasa.
Tehnik nuklir banyak memberikan sumbangan yang besar bagi kedokteran serta kesehatan. Diantaranya adalah:
 TEKNIK PENGAKTIFAN NEUTRON
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co,Cr,F,Fe,Mn,Se,Si,V,Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metode konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologis yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron.
 PENENTUAN KERAPATAN TULANG DENGAN BONE DENSITOMETER
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-x. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-x yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause (matihaid) sehingga menyebabkan tulang mudah patah.
 THREE DIMENSIONAL CONFORMAL RADIOTHERAPHY
(3D-CRT)
Terapi Radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target.
 STERILISASI ALAT KEDOKTERAN
Alat/bahan yang digunakan di bidang kedokteran pada umumnya harus steril. Banyak di antaranya yang tidak tahan terhadap panas, sehingga tidak bisa disterilkan dengan uap air panas atau dipanaskan. Demikian pula sterilisasi dengan gas etilen oksida atau bahan kimia lain dapat menimbulkan residu yang membahayakan kesehatan. Satu-satunya jalan adalah sterilisasi dengan radiasi, dengan sinar gamma dan Co-60 yang dapat memberikan hasil yang memuaskan. Sterilisasi dengan cara tersebut sangat efektif, bersih dan praktis, serta biayanya sangat murah. Untuk transpiantasi jaringan biologi seperti tulang dan urat, serta amnion chorion untuk luka bakar, juga disterilkan dengan radiasi.






















KESIMPULAN

o Dapat dikatakan, tehnik nuklir banyak dalam penanggulangan berbagai kesehatan manusia. Banyak masalah yang sebelumnya dengan metode konvensional tidak terpecahkan, dengan tehnik nuklir dapat dipecahkan.
o Nuklir yang selama ini hanya dikenal banyak menimbulkan kemudloratan ternyata mengandung banyak manfa'at.
o Nuklir yang kebanyakan orang anggap berbahaya dan tidak perlu untuk dipelajari, ternyata memiliki banyak peran yang membantu bahkan sangat dalam banyak bidang. Terutama, dalam bidang kesehatan.
o Nuklir dapat dimanfaatkan dalam banyak hal. Diantaranya:
• Dalam tehnik pengaktifan neutron.
• Dalam bone densitometer untuk mengetahui kerapatan tulang.
• Dalam Three dimensional chonformal radiotheraphy (3D-CRT).



















DAFTAR PUSTAKA
 http://alifis.wordpress.com/2009/06/28/seri-fisika-kesehatan__radiasi-manfaatnya-dalam-kedokteran-kesehatan/
 http://www.infonuklir.com/modules/news/article.php?storyid=99
 http://www.sman2mks.com/index.php?option=com_content&task=view&id=464&Itemid=78
 www. Infonuklir.com ( diakses 22 september 2009 )
 http://www.sman2mks.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar